Kepadatan Penduduk
Dengan meningkatnya angka kelahiran maka pertambahan pendudukpun melonjak tinggi. Sehingga kepadatan populasi meningkat. Hal ini akan mempengaruhi daya dukung lingkungan. Daya dukung yang terbatas menyebabakan akan terjadinya kelangkaan sumberdaya alam dan akan timbul persaingan yang lebih ketat.
Angka kelahiran yang tingga tanpa diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, seringkali hanya dapat mencetak sumberdaya manusia yang kurang berkualitas.
Masalah kependudukan dan kerusakan lingkungan yang kali ini masih di hadapi oleh bangsa Indonesia dan Negara-negara lain.
Keperhatinan tersebut tidak hanya memberikan solusi penanganan masalah lingkungan yang bijak. Melainkan juga merupakan ancaman bagi kehidupan, bahwa kondisi lingkungan hidup sedang pada tahap yang memeperhatinkan.
Jika tidak ada upaya yang dilakukan sedini mungkin, lambat tahun dunia ini akan musnah. Dikarnakan alam sudah tidak bisa lagi memberikan apa apa terhadap manusia lagi. Sedangkan manusia tergolong bagian internal dari lingkungan hidup.
Antara manusia dan lingkungan memiliki hubungan ketergantungan yang sangat erat. Manusia dalam hidupnya senantiasa berinteraksi dengan lingkungan di mana manusia itu berada. Lingkungan hidup mencakup keadaan alam yang luas. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, dan pengurai. Kehidupan manusia sangat tergantung pada keadaan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan lingkungan fisik yang ada disekitarnya.
Berikut ini adalah pembahasan tentang dampak ledakan penduduk, dampak kepadatan penduduk, pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan, dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan, akibat kepadatan penduduk, pengaruh kepadatan penduduk terhadap lingkungan, pengaruh kepadatan populasi terhadap lingkungan, dampak pertumbuhan penduduk.
Dampak Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar menyebabkan kebutuhan hidup juga besar serta menyebabkan ruang gerak yang sangat terbatas. Kebutuhan hidup yang besar jika tidak dapat terpenuhi akan menyebabkan kemiskinan, kemerosotan kesejahteraan, dan dampak sosial yang lain.
Selain itu, ledakan penduduk juga berpengaruh buruk terhadap lingkungan, misalnya pencemaran tanah, air, dan udara.
Berikut ini akan kalian pelajari lebih lanjut tentang dampak ledakan penduduk terhadap persediaan air dan udara bersih, serta kebutuhan pangan dan lahan.
1. Dampak Negatif Ledakan Penduduk terhadap Persediaan Air Bersih
Air merupakan sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan. Jumlah air di bumi ini tetap. Sementara itu, jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun.
Dua hal yang bertolak belakang ini tentu akan menimbulkan masalah yang cukup serius jika persediaan air bersih sangat terbatas.
Bertambahnya jumlah penduduk tentu menyebabkan semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Berbagai industri mulai bermunculan untuk memenuhi kebutuhan manusia misalnya industri pangan, pakaian, obat-obatan, hiburan, dan sebagainya.
Kegiatan industri ini membutuhkan air yang cukup banyak. Coba bayangkan kita harus berebut air bersih dengan mesin-mesin industri.
Bukan hanya itu, distribusi air yang secara geografis tidak merata ditambah distribusi kepadatan penduduk yang tidak merata pula, jelas akan menimbulkan ketidakseimbangan persediaan dan kebutuhan akan air yang sulit diatasi.
Bagaimana cara mengatasi kebutuhan air pada suatu wilayah? Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah memperkirakan jumlah air yang digunakan oleh setiap orang dalam seharinya. Bagaimana kebutuhan air bersih penduduk desa kalian?
2. Dampak Ledakan Penduduk terhadap Persediaan Udara Bersih
Dalam satu hari kita menghirup dan mengeluarkan udara sebanyak 13.630 liter. Pada saat menghirup udara kita membutuhkan udara yang bersih. Udara dikatakan bersih jika mengandung cukup oksigen.
Oksigen dihasilkan oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. Jadi, tumbuhan hijau merupakan penyuplai oksigen bagi makhluk hidup. Selain itu, tumbuhan hijau juga dapat menurunkan kadar karbon dioksida di udara.
Kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan oleh kadar oksigen saja. Di udara terkandung pula gas-gas lain, seperti karbon dioksida (CO2), oksida belerang (SOx), dan oksida nitrogen (NOx).
Bila kandungan gas-gas ini meningkat, udara menjadi tidak bersih lagi atau udara mengalami pencemaran.
Bertambahnya pemukiman, kawasan industri, serta alat transportasi yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar, membuat kadar CO2 di udara semakin tinggi. Gas CO2 berasal dari pembakaran yang dilakukan manusia dan hasil respirasi makhluk hidup.
Kegiatan industri juga akan menyebabkan terjadinya pencemaran udara karena menghasilkan zat-zat sisa pembakaran yang tidak sempurna, seperti SOx dan NOx.
Hal itu membuat langkanya udara bersih di kota-kota. Sebaliknya, udara kotor semakin banyak dijumpai. Udara kotor dapat menimbulkan berbagai penyakit pernapasan.
3. Dampak Ledakan Penduduk terhadap Kebutuhan Pangan
Dalam buku karyanya yang berjudul Essay on the Principle of Population, Thomas Robert Maltus menulis:
”Bahan pangan berperan penting dalam kehidupan manusia. Pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat daripada pertumbuhan pangan. Pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan bahan makanan mengikuti deret hitung”.
Pernyataan di depan menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pangan. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan.
Apabila pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan, persediaan pangan tidak akan mampu mencukupi kebutuhan penduduk. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bahaya kelaparan.
Selain itu, penduduk juga akan mengalami berkurangnya gizi. Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun sehingga mudah terserang penyakit.
Kekurangan gizi yang berlangsung dalam waktu relatif lama dapat menurunkan kualitas manusia. Oleh karena itu, perlu adanya usaha pemenuhan kebutuhan pangan penduduk. Usaha-usaha tersebut misalnya meningkatkan produksi pertanian dan peternakan.
Dengan demikian, pertumbuhan penduduk dapat diiringi dengan peningkatan produksi pangan. Grafik di samping ini menunjukkan hubungan antara jumlah penduduk dengan jumlah kebutuhan pangan.
Pengaruh dan Dampak Kepadatan Penduduk dan Ledakan Penduduk Terhadap Lingkungan
Grafik: Grafik hubungan antara jumlah penduduk dengan jumlah kebutuhan pangan
4. Dampak Ledakan Penduduk terhadap Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk yang tinggi mengakibatkan sulitnya mendapatkan fasilitas pemukiman yang layak. Rumah-rumah penduduk saling berdekatan dan berdempetan sehingga ruang gerak menjadi terbatas.
Mereka yang tidak memiliki tempat tinggal terpaksa mendirikan gubuk liar. Para penghuni gubuk liar ini umumnya kurang dapat menjaga kebersihan lingkungan.
Gubuk-gubuk itu biasanya didirikan di tepi-tepi sungai yang memang sudah tidak sehat. Akibatnya, timbul pencemaran lingkungan berupa sampah menggunung, air sungai tergenang, dan udara berbau tidak sedap.
Selain itu, dengan didirikannya gubuk-gubuk liar di sepanjang tepian sungai serta sampah yang menggunung akan menghambat aliran sungai.
Akibatnya, saat musim hujan sungai akan meluap sehingga terjadi banjir. Hal ini terlihat jelas di daerah sekitar sungai Ciliwung di ibu kota Jakarta yang selalu terendam banjir jika musim hujan tiba.
Kalian telah mengetahui masalah-masalah dalam kependudukan beserta dampak-dampaknya. Sebagai warga negara yang baik, sebaiknya kalian ikut berpartisipasi dalam mengatasi masalah-masalah tesebut.
Misalnya saja dengan menghemat penggunaan sumber daya alam seperti penggunaan air bersih. Kalian bisa menggunakan air bersih sesuai kebutuhan. Dengan demikian, ketersediaan air bersih dapat tetap terjaga.
Solusi yang di tawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk antara lain :
- Desentralisasi, yaitu pembangunan yang tidak hanya memusat di kota, namun menyebar ke daerah-daerah.
- Modernisasi desa, yaitu pengembangan program pembangunan daerah dengan berbagai kegiatan.
- Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian ataupun ekstensifikasi pertanian. d. Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi antardaerah.
- Meningkatkan kegiatan sentra industri kecil dan sedang di pedesaan.
Baca Juga : Pertumbuhan Penduduk Indonesia Serta Dampaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar